Kala
itu senja begitu sempurna bagiku...
Semburat
jingga seolah tersenyum menyambut rembulan...
Alampun mengakuinya... Aku begitu
mengagumi senja-Mu,, karena ku tau semua sangat menantikan senja datang...
Ketika
sekelompok burung yang lelah mencari makan seharian kembali ke sangkar untuk
melepas lelah...
Ketika
hiruk pikuk jalan yang sekejap kacau karena semua ingin segera pulang...
Mencari
kedamaian... Itulah
yang ku tau...
Aku
teringat saat eidelwise bercerita,, "aku tak indah namun ku abadi" ...
Untuk
mendapatkanku orang harus mendaki puncak tertinggi...
Maka hanya pemenanglah
yang patut meraihku...
Kini
ia tengah meraih kebahagiaan bersama sang pahlawan disana...
Lagi-lagi
ku berdecak kagum... Tiba-tiba
seseorang menghampiri kami...
Ku
perhatikan wajahnya yang lelah...
Namun
ada kekaguman disana... Seperti aku mengagumi senja...
Sesaat
ku pandangi mawar, melati, lili, dahlia... Dan
terakhir kupandangi diriku sendiri...
Sebatang
bunga rumput liar... Aku
terdiam... Kurasa
ada sembilu yang tengah mengoyak hatiku...
Aku
baru menyadari bahwa aku tak memiliki mahkota yang indah seperti mawar,,, wangi
seperti melati,,, bahkan
ku tak elok layaknya lili dan dahlia....
Sejak
itu ku putuskan untuk menutup diriku... Lelah
rasanya hanya menjadi pengagum...
Aku
menangis....
Jiwaku
rapuh...
Ada
aku atau pun tidak,,, tak berarti apapun...
Takan
mengurangi keindahan mereka...
Tak ku
hiraukan tetes hujan yang mencoba sejukkan ku...
Tak
juga bulan yang sengaja memendarkan sinar kearahku...
Cukup!!! Aku ingin sendiri... Leave me alone !!!
Tak ada
yang dapat menghiburku!!! Aku terpuruk!!!
Tak
henti ku bermimpi dan berangan... Aku
kembali menangis..
Tanpa
sadar,, entah sudah berapa lama aku mengurung jiwa pada ruang yang kuciptakan
sendiri...
Sunyi... Hampa... Gelap...
Rinduku pada bintang yang menari...
Namun,,,
akhirnya ku mengerti...
Takan
Allah ciptakanku sia-sia...
Ku
percaya Allah menyayangiku...
Mungkin
Allah masih ingin meresapi keluh dan air mataku...
Mungkin
ketika harapan telah menjadi nyata...
Allah
akan jarang menemukanku lagi disepertiga malam terakhir… (Mungkin...)
Sampai
kapanpun aku takan seindah mawar,,, seharum melati,,, sehebat eidelwise...
Aku
adalah aku... Dan
sampai kapanpun,,,
aku
akan tetap menjadi aku...
Bunga
rumput liar...
Aku
bersyukur Allah ciptakan aku yang dapat hidup dimanapun... Bahkan
pada kondisi seburuk apapun...
Meski
diinjak,,, aku akan kembali berdiri....
Aku
begitu tegar...
Setidaknya
itu kebanggaan yang ku punya...
Maka aku
tersenyum...
Hal
yang telah lama tak ku lakukan (lagi)...
Ku
harus tetap hidup...
Ku
harus tetap berjalan...
Tak ada
yang dapat hentikan langkahku...
Aku
akan tetap menjadi pengagum...
Tapi
aku akan berhenti hanya menjadi penonton...
Aku
akan buktikan bahwa aku amat berharga dan aku
patut dibanggakan...
0 komentar:
Posting Komentar